Rangkuman Sefalometri dari buku Jacobson Analisis Jaringan Lunak



EVALUASI FRONTAL ANALISIS JARINGAN LUNAK


ANALISIS
REFERENSI
INTERPRETASI
Proporsi wajah vertikal
-          Wajah bagian atas : G – Sn
-          Wajah bagian bawah :
               Sn – Me’

Bagian bawah wajah : meliputi 57% dari keseluruhan tinggi wajah jika N’ digunakan, bukan G.
Ketika bibir relaks : sepertiga bawah wajah dapat lagi dibagi dengan menggambar garis melalui Sn, Sts, Sti, dan Me
Bibir atas:  setengah panjang bibir bawah.

Simetri Wajah

garis melalui titik G, Pn, titik tengah bibir atas, titik tengah dagu
Simetris wajah sebelah kiri dan kanan
Hubungan Insisivus Maksila dengan Bibir

Sts ke tepi incisal
Normal : 1 - 5 mm
 

















EVALUASI PROFIL ANALISIS JARINGAN LUNAK


ANALISIS
REFERENSI
INTERPRETASI
Middle-lower facial third ratio
jarak G-Sn dan Sn-Me
-          Normal : jarak G-Sn dan Sn-Me 1:1

Rasio Tinggi Bibir Atas dan Bibir Bawah
Sn ke Sts
Sn-Me’








     







 
Sn ke Sts: sepertiga dari total sepertiga bawah wajah (Sn-Me’)
-          Sti ke Me’ harus sekitar 2/3


  











ANALISIS  
REFERENSI
INTERPRETASI


Pengukuran Hidung
sudut nasofasial









Sudut Nasomental



horizontal nasal prominence

panjang columellar

Sudut Nasolabial






-          dari G ke Pog’ dengan garis yang digambar sepanjang sumbu radix
-          sudut yang dibentuk antara true vertical dan garis sepanjang sumbu nostril)



garis sepanjang sumbu radix dan garis dari Pn-Pog’


G ke Pn


Sn ke Pn


garis singgung columella dan garis singgung bibir atas (ls)




Normal : 300-350




pria  : 90
wanita : 105




1200 - 1320 pada wajah yang seimbang.

sepertiga dari tinggi vertikal hidung (G-Sn)

90% dari panjang bibir atas (Sn-Sts)


Normal : 900-1100





 


























ANALISIS
REFERENSI
INTERPRETASI
Prognatisme Maksila

garis tegak lurus terhadap cHP digambar dari titik G  ke Sn

Normal : 6 ± 3 mm.

Tonjol Bibir Atas

Legan dan Burstone :

garis Sn ke Pog’ jumlah tonjol bibir atas diukur sebagai jarak tegak lurus dari Ls ke garis ini

Bell
garis referensi vertikal melalui Sn




Normal :  3 ± 1 mm.




bibir atas harus berada 1 sampai 2 mm di depan garis

Prognatisme Mandibula

garis tegak lurus terhadap cHP digambar dari titik G ke pog’
Jarak Pog’ ke garis vertikal ini harus sekitar 0 ± 4 mm pada wajah yang seimbang.

Tonjol Bibir Bawah

Li ke sn –pog
snv
-          Titik Li harus  sekitar 2±1 mm di depan sn-pog’
-          1 mm lebih posterior dari SnV (0 sampai -1 mm       
Jarak Interlabial (Interlabial Gap)

Jarak vertikal antara ls dan li
0 dan 3 mm
Scheideman
Pria : 0.1 ± 2 mm
Wanita : 0.7 ± 1.1 mm
Legan dan Burstone :r 2 ± 2 mm


 






























ANALISIS
REFERENSI
INTERPRETASI
Chin Prominence

Jarak pog” ke garis tegak lurus terhadap FH melalui Sn


garis tegak lurus terhadap FH melalui N’.Hal ini disebut juga sebagai 0-degree meridian


Normal : 3 ± 3 mm(misal, 3 mm lebih posterior dari garis vertikal)
Menurut Bell
posisi anteroposterior dagu berada antara -1 sampai -4 mm lebih posterior dari SnV

Pog’ 0 ± 2 mm dari garis
Bentuk Dagu dan Leher
Sudut mentoservikal



Sudut dagu

Sudut leher










Sudut submental-leher


perpotongan garis E-line dan garis yang menyinggung area submental



garis singgung submental dan garis singgung leher pada titik di atas dan bawah tonjol tiroid 











110° dan 120°.

pria 126°  dan wanita 121

ANALISIS
REFERENSI
INTERPRETASI
 (Angle of Facial Convexity)

oleh garis G ke Sn dan garis Sn ke Pog’
  Nilai rata-rata 12 ± 40.
searah jarum jam : nilai positif
berlawanan jarum jam :  negative
Nilai positif atau negatif yang kecil :  kelas III
.Nilai positif yang tinggi : hubungan kelas II.

E-line

Pn ke Pog’


bibir atas :  4mm dibelakang E-line
bibir bawah : 2mm dibelakang E-line.


S-line


Pog' ke titik tengah antara titik Sn dan Pn
Bibir di belakang garis : terlalu datar
 bibir di depan garis :  terlalu menonjol.

Merrifield’s Z-angle

FH ke  garis singgung Pog’ dan titik paling anterior dari bibir bawah ataupun bibir atas yang paling protrusif
rata-rata 80 ± 9°.
Bibir atas: menyinggung garis  Z
bibir bawah : menyinggung garis /sedikit di belakangnya.


















































ANALISIS
REFERENSI
INTERPRETASI
ANALISIS JARINGAN LUNAK HOLDAWAY
  Sudut Wajah





Upper Lip Curvature



Kecembungan Tulang pada Titik A

Sudut Garis H (H-Line Angle)

Pn ke Garis H



Ketebalan Bibir Atas


Upper Lip Strain


Li ke Garis H



Kedalaman Sulkus Bibir Bawah




 pertemuan dari garis FH dengan garis dari N’ ke Pog’



tegak lurus dibuat dari FH bersinggungan dengan Ls




A ke garis (N-Pog)



H line :  Pog’- Ls”
H angle : H line dan N’-pog’

Jarak Pn ke H line




jarak  horizontal titik terluar  alveolar 2 mm di bawah titik A ke  Ls

jarak horizontal batas vermilion bibir atas ke permukaan labial dari insisif sentral maxilla


titik terdalam antara bibir bawah dengan dagu dengan garis H
 

Ideal :   90° - 92°.
Sudut besar  :  mandibula protrusif,
sudut lebih kecil 90° :  rahang bawah yang kecil.
±2,5 mm untuk individu dengan ketebalan bibir normal.
Bibir ketebalan tipis atau tebal, nilai 1.5 dan 4.0 mm termasuk normal.
-2 mm sampai 2 mm.


7 sampai 15 derajat.

Tidak melebihi 12 mm pada individu yang berumur 14 tahun atau lebih.


Tebal bibir atas  ± 15 mm.




Nilai negatif : bibir berada di belakang garis H
nilai positif : bibir berada didepan garis H.
ideal : 0 mm
 -1 sampai 2 mm masih dianggap normal

5 mm












































Pustaka



Jacobson, A., 2006, “Radiography Cephalometry: from basic to videoimaging” Selected reading, hlm. 205-217. Hong Kong:Quintessence Publising.



Komentar

Postingan Populer